Selasa, 03 Mei 2011

" KONSTIPASI "

    Konstipasi adalah persepsi gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi buang air besar, kesulitan keluarnya feses, harus mengejan, jumlah feses yang kurang, konsistensinya keras dan kering, terdapat rasa sakit, sensasi buang air besar tidak puas, defekasi kurang dari tiga kali dalam seminggu.



Penyebab :



    Pada kasus anak, umumnya faktor yang menjadi penyebab adalah kebiasaan menahan / menunda keinginan BAB, sehingga feses menjadi lebih kering dan lebih keras. Kemungkinan lain adalah karena ukuran feses yang terlalu besar.
Sedangkan penyebab konstipasi pada dewasa antara lain adalah :
  • Jumlah serat dalam diet sehari-hari < 30 g / hari.
  • “Irritable bowel syndrome” (IBS) yang mempunyai gejala konstipasi dan diare yang disertai dengan nyeri abdomen.
  • Obat, misalnya: anti-hipertensi, anti-depresi, suplemen yang mengandung kalsium dan zat besi, dsb.
  • “Transit time” lambat
  • Penyebab kelainan ini tidak diketahui; lebih sering ditemukan pada wanita.
  • Gangguan fungsi otot dasar panggul
  • Terutama dialami oleh wanita yang sudah mempunyai anak.
  • Kanker. Kelainan ini dapat dideteksi dengan kolonoskopi atau enema barium.

Patofisiologi :

    Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan melalui lambung, usus halus, dan akhirnya menuju usus besar/kolon. Di dalam kolon inilah terjadi penyerapan cairan dan pembentukan massa feses. Bila massa feses berada terlalu lama dalam kolon, jumlah cairan yang diserap juga banyak, akibatny konsistensi feses menjadi keras dan kering sehingga menyulitkan pada saat pengeluaran feses.

Pengobatan : 

    Untuk mengatasi konstipasi pada dewasa dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
1. Diet yang benar dan seimbang antara serat, cairan.
2. Latihan BAB secara teratur
3. Laksatif (pencahar).
Macam-macam pencahar yang kita kenal :
  • Suplemen serat, mis. psyllium, sterculia, frangula, dll.
  • Pelunak feses – laksatif osmotik, mis. lactulose, sorbitol, dll.
  • Perangsang usus, mis. bisacodyl, dll.
  • Lubrikan, mis. minyak parafin
4. Lain-lain
  • Latihan untuk menguatkan otot-otot dasar panggul.
  • Menggunakan cara BAB yang nyaman menurut penderita : duduk atau jongkok.
  • Obat prokinetik, mis. cisapride.
  • Operasi, biasanya dilakukan pada kasus inersia kolon (sangat jarang).
Pencegahan : 

    Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi pada anak adalah :
  1. Memberikan diet kaya serat : buah, sayur.
     2. Kebutuhan serat pada anak dapat diketahui dengan cara menambahkan 5 pada usia tersebut.
         Mis : usia anak = 7 tahun, berarti kebutuhan serat anak tersebut = 7 + 5 = 12 g / hari.
    3. Mengajarkan anak agar mempunyai kebiasaan BAB yang teratur setiap hari dan jangan menunda                    keinginan BAB.
    4. Jika perlu, dapat diberikan obat pelunak feses.

 Note :
     Pada umumnya, konstipasi dapat diatasi dengan cara yang sederhana, misalnya meningkatkan jumlah serat dalam diet, latihan BAB teratur dan menghindari obat-obat yang dapat menyebabkan konstipasi.

 Poster Konstipasi :

1 komentar: