Gigi pada anak merupakan modal bagi perkembangan anak itu sendiri. Karena gigi susu anak akan menentukan gigi tetap dari anak tersebut. Bila seorang anak memiliki gigi yang tidak sehat sehingga menyebabkan anak tersebut kesulitan dalam mencerna makanan dapat menyebabkan anak mengalami gangguan terhadap peroses pertumbuhannya. Akibatnya anak menjadi sering sakit. Oleh sebab itu sebagai orang tua hendaknya memberikan perhatian khusus mengenai masalah ini.
Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan gigi pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam rongga mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan suatu tanda pertumbuhan seorang anak. Salah satu fungsi gigi susu adalah untuk mengembangkan fungsi bicara anak. Selain itu juga berperan dalam fungsi kosmetik yang berkaitan dalam penampilan anak. Secara tidak langsung cara bicara anak dapat terpengaruh jika menyadari bahwa giginya mengalami kerusakan sehingga anak menjadi enggan untuk membuka mulut ketika berbicara.
Indikator kesehatan mulut dapat dilihat dari kebersihan mulut serta ada atau tidaknya gingivitis (pembengkakan gusi). Gingivitis adalah peradangan yang melibatkan jaringan gingiva (gusi) di sekitar gigi. Gingivitis pada anak-anak diakibatkan oleh adanya plak (massa lunak yang melekat pada permukaan gigi dan mengandung koloni bakteri) dan kalkulus (plak yang telah mengeras), yang dihubungkan dengan kebersihan mulut yang tidak baik. Penyakit gingivitis ini jika dibiarkan akan menjadi bentuk destruktif yang mengenai jaringan periodontal (jaringan sekitar gigi).
Perawatan gigi dan mulut pada anak hendaknya diperkenalkan sejak dini. Bahkan sejak masih bayi. Berikut tips dan trik yang bisa orang tua lakukan ketika merawat gigi sang buah hati.
· Untuk menghindari kerusakan pada gigi terutama gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi, lebih baik orang tua memperhatikan pola makan anak, yaitu dengan tidak memberikan makanan yang manis dan lengket. Karena makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi.
· Menjelang tidur lebih baik anak-anak tidak diberikan minuman yang mengandung gula misalnya susu, sari buah, atau minuman manis lainnya tanpa dilakukannya penyikatan atau pembersihan gigi setelahnya. Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, bahkan busuk hingga ke permukaan gusi.
· Bila anak terutama bayi terbiasa meminum susu dalam botol menjelang tidur sampai tertidur, bersihkan giginya dengan kapas atau kain yang telah dibasahi. Atau lebih baik isi botol dengan air putih bila memang anak memiliki kebiasaan memegang botol atau minum dengan botol sebelum tidur.
· Perhatian orang tua terhadap perawatan gigi anak sangat mempengaruhi kesehatan gigi anak terutama anak yang masih dibawah lima tahun. Karena kesehatan gigi anak balita masih memerlukan dukungan orang tuanya terutama ibu. Untuk itu sejak dini diberikan pengenalan terhadap kebersihan gigi misalnya dengan memberikan contoh bersikat gigi, atau untuk balita dengan melakukan pembersihan gigi dengan kapas atau kain basah.
· Bila anak sudah agak besar, orangtua harus dapat membantu anak untuk memulai rutinitas menggosok gigi. Caranya dengan mengajari dan memberi contoh bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar
· Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi. Anak lebih baik diperkenalkan sejak dini ke dokter gigi, bisa dengan mengajak serta ketika sang ayah dan ibu melakukan pemeriksaan gigi. Sehingga anak tidak mengalami ketakutan ketika berhadapan dengan dokter gigi.
Semoga dengan tips yang diberikan diatas dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua untuk bisa menjaga kesehatan gigi buah hatinya. Semoga bermanfaat.
Disarikan dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar